Kamis, 18 Oktober 2018

Macam-macam Majas Dalam Bahasa Indonesia

Belajar macam-macam majas dalam bahasa indonesia - Haii temen-temen kali ini kita akan belajar bahasa indonesia, memang sih belajar bahasa indonesia itu terlihat mudah tetapi ternyata susah jika kita tidak mengerti dengan benar, bahkan kita seringkali dalam berkomunikasi tidak dengan kata-kata yang sesuai EYD, nahh sekarang saya akan membahas tentang materi pelajaran yang paling saya sukai yaitu majasss. menurut saya sihh materi tentang majas itu mudah karena kita sering menggunakan kalimat majas dalam berbicara apalagi oleh anak-anak muda jaman sekarang yang penuh dengan kata-kata kiasan dan meskipun nama-nama dari majas itu banyak tetapi menurut saya majas itu seruuu, nahh inilah macam-macam dari majas.


Macam-macam majas - Nahh seperti gambar diatas bahwa macam-macam majas dalam bahasa Indonesia itu dibagi menjadi 4 macam :

Majas perbandingan adalah majas yang menyatakan perbandingan antara suatu hal dengan apapun yang hampir sama dengan suatu hal tersebut dan untuk meningkatkan kesan biasanya menggunakan kata-kata yang berkias. Jenis-jenis majas perbandingan :
  • Asosiasi : perbandingan dengan 2 hal yang berbeda tetapi sengaja dianggap sama, contoh: "tubuhnya kurus bagai kertas"
  • Metafora : perbandingan secara analogis, dan kata yang diungkapkan bukan arti yang sebenarnya hanya sebagai kiasan/lukisan saja, contoh: "anak itu adalah tulang punggung keluarganya"
  • Personifikasi : perbandingan antara benda/ mahkluk hidup lain yang dianggap  mempunyai tingkah laku seperti manusia, contoh: "ombak saling berkejaran hingga ke tepi pantai"
  • Alegori : perbandingan ini biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol bermuatan moral, contoh: "perjalanan hidup ini seperti  air sungai yang terombang-ambing mengikuti arus mengalir yang terkadang menerima segala sampah dan akhirnya sampai ke laut"
  • Simbolik : perbandingan yang menamakan sesuatu dengan benda, hewan, ataupun tumbuhan sebagai simbolnya, contoh: "pria itu terkenal dengan buaya darat"
  • Metonimia : perbandingan yang biasanya menggunakan merek/ciri khas untuk menamakan sesuatu, contoh: "saya menulis menggunakan pilot"
  • Sinekdot pars pro toto : perbandingan yang menyebutkan sebagian untuk semua, contoh: "ayah membeli 2 ekor sapi"
  • Sinekdot totem pro parte : perbandingan yang menyebutkan semua untuk sebagian, contoh: "kota malang melawan jakarta dalam pertandingan sepak bola hari ini"
  • Simile : perbandingan 2 hal yang saling berlawanan yang menggunakan kata penghubung (umpama, bak, ibarat), contoh: "kau bagai air aku ibarat minyaknya"
Majas pertentangan adalah majas yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya-benarnya dan biasanya menggunakan lawan kata dari keadaan yang sebenarnya terjadi. Jenis-jenis majas pertentangan:

  • Antitesis :  merupakan majas yang menggunakan pasangan lawannya 
  • Paradoks : adalah majas yang mempertentangkan antara pernyataan/kalimat yang diucapkan dengan fakta yang ada/sebenarnya. Contoh: "aku merasa kesepian di tengah-tengah konser yang ramai ini"
  • Hiperbola : majas ini menggunakan kalimat/kata-kata yang berlebihan dalam pernyataannya. Contoh: "teriakannya yang melengking sampai  dapat membelah bumi"
  • Litotes : adalah majas yang pengungkapannya berlawanan dari kenyataan yang ada dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: "silahkan makan makanan yang seadanya ini" (Kenyataannya makanannya enak-enak).
Majas penegasan adalah majas yang biasanya menggunakan penggandaan makna/maksud yang sama guna menegaskan sesuatu yang diucapkan atau diinginkan maupun apa yang diperintahkan. Inilah jenis-jenis majas penegasan:

  • Pleonasme : adalah majas yang menggunakkan pengulangan kata dalam pengungkapannya yang bertujuan untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh: "bagi siswa yang ada diatas harap segera turun kebawah"
  • Repetisi : majas yang menggunakan pengulangan kata dengan penjelasan yang hampir sama. Contoh: "dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan"
  • Paralelisme : majas perulangan yang biasanya terdapat ada didalam sebuah puisi. Contoh: "cinta adalah suatu keindahan, cinta adalah sebuah perasaan, cinta adalah tentang pengertian"
  • Tautologi : merupakan majas pengulangan kata yang bersinonim/mempunyai arti yang sama. Contoh: "kita harus hidup senang, bahagia, ceria dimasa depan"
  • Klimaks : adalah majas yang pengungkapannya menyatakan beberapa hal berturut-turut dan semakin lama semakin meningkat. Contoh: "bagi warga Rt.7 dari yang balita, anak-anak, remaja, dewasa, maupun tua diharapkan dapat mengikuti kerja bakti"
  • Anti-klimaks : merupakan lawan dari majas klimaks, jadi majas anti-klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan semakin lama semakin menurun. Contoh: "semua siswa kelas 9,8,7 harap segera kumpul dilapangan upacara"
Majas sindiran adalah majas yang berupa sindiran terhadap sesuatu, kalimat bermajas sindiran ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang suatu hal dengan kalimat yang tidak secara langsung atau makna yang disampaikannya tersirat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar